.
Hello..!
Welcome to my blog, well it's just a simple blog I made. Tapi yah disini tempat asik-asik dan bebas.
Follow Twitterku ya
Kalau mau lihat-lihat foto bisa di Tumblr atau Instagram saja
Aku juga punya blog tentang kesehatan, yang tertarik then check it out!
Malam-malam gini memang saat yang pas buat cerita, apalagi disaat baru saja menunaikan sholat tahajut. Sehabis sholat tahajut aku langsung merenung setelah melihat wallpaper teman sekamarku, gambarnya adalah foto dia dan pacarnya. Mereka terlihat sangat mesra. Namun bukan tentang mereka yang sedang kupikirkan, tapi tentang sholatnya. Aku merasa kasihan dengan sang perempuan pacar temanku ini, dia cantik, berhijab, baik (dari cerita si pria), dan punya komitmen untuk selalu percaya sama sang pria bahwa dia tidak akan pernah selingkuh dan selalu setia. Namun menurutku kepercayaannya itu salah. Kepercayaan utama saat LDR pada kebanyakan orang hanya terpaku pada kesetiaan pada sang pacar. Tapi menurutku yang paling utama adalah untuk bisa selalu tetap setia sama Allah SWT.
Oke, begini kronologi tragisnya. Teman sekamarku ini orangnya sering sekali bolos sholat, bahkan walau selalu kuingatkan terang-terangan. Selalu aku merasa sedih dan bersalah sama Allah SWT, karena gagal dalam membawa orang lain ke jalan yang baik. Padahal sangat jelas tertulis di dalam Al-Quran,
“Peliharalah
semua shalat(mu), dan peliharalah shalat wusthaa. Berdirilah untuk
Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’,” (QS. Al-baqarah:238)
lalu,
"Dan perintahkanlah terhadap keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, kamilah
yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi
orang yang bertaqwa”.(QS. Thaha:132)
kemudian,
“Oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat.”(QS.Al-A’la:9)
kalau masih ingkar,
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Adz-Dzariyat:55)
Penjelasan dari ayat diatas menurut tafsiranku pribadi.
Ayat yang pertama, "peliharalah semua shalatmu, dan peliharalah shalat wusthaa", sudah jelas maksudnya adalah perintah untuk selalu sholat 5 waktu setiap harinya, dalam ayat diatas ada kata 'wusthaa' yang kebanyakan para ahli berpendapat adalah sholat ashar, aku juga belum tau maksudnya apa karena aku masih dalam tahap pendalaman Al-Quran. Sedih melihat orang yang dekat denganku sholatnya saja bolong-bolong.
Yang kedua, "perintahkan terhadap keluargamu mendirikan sholat", ini adalah dasarku untuk selalu mengingatkan temanku untuk sholat. Tapi mau bagaimana, yang namanya orang males+ngeyel itu gak bisa kalau diingatkan cuman sekali.
Yang ketiga, "oleh sebab itu berikanlah peringatan", disetiap aku mengingatkan mereka aku selalu mengakhiri kalimatku dengan sebuah peringatan tentang hukuman meninggalkan sholat wajib. Tapi masih juga kurang ampuh, dia pasti beralasan atau malah tidak mengherankanku.
Lalu terakhir, "dan tetaplah memberi peringatan", untuk yang terakhir ini ada tambahan lagi kalau tidak salah dari hadist tapi aku lupa hadistnya. Maksud dari hadistnya adalah kita setidaknya harus memperingatkan seseorang itu maksimal 3x, selepas dari 3x maka sudah bukan tanggungan kita lagi apa yang dia kerjakan. Tapi aku tidak secara terang-terangan memperingatkan mereka dengan peringatan ke-2 dan ke-3, caraku memperingatkan mereka adalah dengan selalu sholat di depan mereka, bukan hanya sholat fardhunya saja, tapi sholat sunnah dan baca Al-Qurannya juga. Aku berharap bisa menggerakkan hati mereka. Karena bila hati yang sudah tergerak maka insyaAllah akan berefek lama dan makin taqwa. Tapi sampai sekarang harapanku untuk temanku masih belum terwujud, tapi aku tidak mau menyerah, temanku harus mau masuk jalan yang benar.
Oke, balik ke topik permasalahan utama yang berhubungan dengan 'CINTA'. Banyak orang berharap pacarnya selalu setia dengan mereka, tidak selingkuh, tidak main hati dan lain-lain. Banyak sekali yang lupa juga dengan sholat. Mau orang lulusan pesantren apalagi lulusan sekolah biasa tetap saja sholatnya bolong-bolong. Kalau menurutku kesetiaan pasangan sama diriku bisa dijadikan hal ke-3, 'KE-3'!
Kenapa ke-3?
Karena kesetiaan yang pertama adalah kepada Allah SWT dan seluruh imannya. Gimana seseorang mau setia dengan kita kalau sama Allah Yang Maha Melihat dan Yang Maha Mengetahui saja seorang itu masih bisa ingkar dan tidak cinta. Kesetian dan kecintaan kepada Allah SWT adalah hal yang wajib diutamakan. Karena ketika seorang itu sudah mengutamakan Allah SWT maka dijamin orang itu pasti sangat baik.
Untuk kesetian ke-2 adalah pada orang tua, karena orang yang baik dan sukses itu selalu dengan restu dan doa orang tua. Jadi kalau sama orang tua saja mereka lupa, apalagi dengan kita.
Balik lagi ke masalah cinta dan pacaran. Kenapa aku kasihan sama sang perempuan pacar temanku tadi sudah sebagian terjawab dan sekarang akan kuperjelas. Kan mereka pacaran dan sudah mau saling berkomitmen, sekarang gimana caranya kalau sang pria malah sholatnya jarang-jarang sedangkan sang perempuan yang jauh disana selalu rajin sholat dan berharap sang prianya nanti bisa menjadi imamnya...?
Seorang pria Muslim itu harus bisa memimpin keluarganya kelak ke jalan yang lurus dan baik, serta menuntun keluarganya masuk kedalam surga. Oke sekarang aku berfikir mungkin karena ada faktor lingkungan dan keluarga yang membuat dia sholatnya bolong-bolong. Aku juga gatau, aku anak yatim dan dari dulu sudah tidak ada sosok seorang Ayah yang harusnya bisa mengajarkanku untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Untuk bisa menjaga seluruh keluargaku (maaf ga bisa jelasin yang ini, aku sudah nangis, hehe). Tapi karena itu aku selalu belajar segalanya sendiri, aku memperdalam imanku demi bisa menjadi seorang pemimpin yang baik secara autodidak. Dan membuktikan bahwa faktor keluarga bukanlah penghalang.
Setiap harinya temanku telponan dengan pacarnya. Selalu berkomunikasi, tapi kenapa berkomunikasi dengan Allah SWT jarang. Takut kalau dilupakan dan ditinggal pacar, tapi tidak takut kalau dilupakan oleh Allah SWT. Takut sang pacar marah kalau tidak ditelpon dan diberi perhatian, tapi tidak takut dengan azab Allah SWT bila meninggalkan sholat. Pilih pacar atau Allah SWT yang diutamakan? Itu jawaban pribadi masing-masing dan kesadarannya.
Sebenarnya intinya adalah cintailah dulu Allah SWT karena kemudian kita akan rajin dan cinta sholat lalu makin cinta pada Allah SWT. Kemudian kita akan cinta kepada orang tua kita. Lalu cinta kepada sesama dan pasangan kita. Ketika sudah cinta pada Allah SWT, pasti cinta kepada orang tua dan keluarga, lalu bila sudah cinta kepada orang tua maka kita pasti akan sanggup untuk benar-benar cinta dan setia dengan pasangan kita.